sebenernya konsep post yang satu ini udah ada di otak gue sejak beberapa bulan yang lalu cuma entah kenapa, gue selalu lupa nulisnya hehehehe
jadiiii post gue yang satu ini akan menceritakan tentang seorang MICHAEL RYAN CHRISTIAN!
siapa dia?? apa yang bisa gue ceritakan tentang dia??
kalo lo adalah bagian dari dexterity, lo pasti tau dia siapa. kalo nggak, mungkin gatau.
well dia adalah anggota dexterity yang paling pelit. pelit apa? pelit senyum, pelit suara, pelit ketawa. waaaah serba irit deh dia. sampe pas bikin pantun segala macem tuh pada bikin pantun buat dia supaya jangan diem aja.
pernah suatu hari gue bilang begini sama dia :
me : ryan ketawa dong!
ryan : ha.ha
YAAMPUN bener-bener ketawanya per suku kata. kan gilak!
gue ngakak sendiri dia bilang begitu. tapi ternyata, dibalik kepelitan dan kediaman (?) nya selama ini, dia menyimpan potensi untuk menusuk hati gue dengan kata-katanya.
well, mungkin dia bahkan nggak sadar kalo kata2nya ini berarti banget di hati gue.
jadi begini ceritanya..........................
suatu hari saat pelajaran agama, dibagilah kelompok untuk mengkritisi media. saat itu saya sekelompok dengan Ryan dan Zeffanya. karena saat minggu pertama kita nggak sempet maju, jadilah kita maju di minggu kedua.
saat hampir tiba giliran kelompok gue maju, gue nervous banget bangetan deh! secara gurunya bu agustine dan iklan yang gue bikin itu jelek banget! kelompok gue gaada yang bisa gambar, takut dibilang nggak menarik dan disuruh mundur. lalu tibalah pada saat yang membuat presepsi gue terhadap ryan 100% berubah.
me : aduuuh bisa nggak sih kita minggu depan lagi?? nggak siap nih aduuuh yang lain lebih bagus dari kita.
ryan : yaudah hadepin aja. mau menghindar kayak gimana juga, suatu saat bakal kita hadapi. mending kita hadapi sekarang.
men men men!!!!!!!!! bayangkan!! seorang Michael Ryan berbicara seperti itu pada gue dengan muka polosnya yang khas, tanpa bermaksut apa-apa mungkin, tapi begitu menohok hati gue.
ya.. buat apa kita menghindar?
sampai kapan kita menghindar?
toh suatu saat kita mau nggak mau harus menghadapinya....
No comments:
Post a Comment